Sudah taukah gaya belajar kalian yang mana? Jika belum tau, maka disini saya akan menjelaskan tentang 3 gaya belajar. Yaitu ada Visual, Auditori, dan Kinestetik.
1. Visual (belajar
dengan cara melihat)
Bagi yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah
mata / penglihatan ( visual ). Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan
jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar
lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku
pelajaran bergambar, dan video. Seorang visual lebih suka mencatat
sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri
gaya belajar visual :
- 1.
Tidak
mudah terganggu oleh keributan
- 2.
Mengingat
yang dilihat, dari pada yang didengar
- 3.
Lebih
suka membaca dari pada dibacakan
- 4.
Pembaca
cepat dan tekun.
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Orang yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga
( alat pendengarannya). Orang yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan
diskusi verbal dan mendengarkan apa yang orang
katakan. auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone
suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori
lainnya. Yang seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca
teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
- Mudah terganggu oleh keributan
- Belajar dengan
mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
- Menggerakkan bibir
mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.
3. Kinestetik (belajar
dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Bagi yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,
menyentuh, dan melakukan. Yang seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam
karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- ·
Tidak
terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
- ·
Belajar
melalui memanipulasi dan praktek
- ·
Menghafal
dengan cara berjalan dan melihat
- ·
Menggunakan
jari sebagai petunjuk ketika membaca.
Kali ini saya akan mambahas tentang " Memahami Pancasila ". Sudah tau dong Pancasila itu apa? Apa sih maksud dari " Memahami Pancasila " dalam dunia Psikologi? Dan disini saya akan membahas proses INPUT-PROSES-OUTPUT yang tercantum dalam sila-sila Pancasila.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan hal yang paling lengkap yang dimiliki Indonesia.
Memahami Pancasila dalam dunia Psikologi yaitu tau pola hidup berbagai suku di Indonesia dan mengetahui karakter mereka masing-masing.
Input dalam Pancasila taitu terdiri dari sila pertama dan sila kedua yang berbunyi " Ketuhanan yang Maha Esa " dan " Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ". Kenapa demikian? Karena orang yang tidak menyakiti orang lain itu merupakan sikap dari sila pertama dan kedua yaitu punya Tuhan dan mempunyai kasih sayang kepada orang lain.
Prosesnya adalah sila ketiga dan keempat yang berbunyi " Persatuan Indonesia " dan " Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan Perwakilan ". Maksudnya yaitu adanya TEAMWORK. Apa hubungannya teamwork dengan sila-sila ini? Karena teamwork ini ada kaitannya dengan pemimpin. Pemimpin ini harus yang lahir dari rakyat, karena pemimpin yang dari rakyat itu pasti tau apa yang rakyatnya butuhkan dan apa rakyatnya yang sedang dialami. Jadi, para pemimpin ini harus dilihat dari latar belakangnya yaitu dari HIKMAT, KEBIJAKSANAAN, dan PERMUSYAWARTAN PERWAKILAN.
Dan yang terakhir Outputnya adalah sila kelima yaitu " Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ". Apa maksudnya? Yaitu dilihat dari " Sosialnya ".
Contohnya adalah " Apakah kemiskinan di Indonesia ini bisa dihilangkan? " Jawabannya adalah " Tidak ". Mengapa? Karena miskin disini bukan dilihat dari segi ekonominya saja, mungkin kalau dilihat dari segi ekonominya kemiskinan di Indonesia ini bisa saja dihilangkan. Tetapi mengapa kemiskinan tidak bisa hilang? Karena maksud dari miskin disini adalah kehidupan sosialnya. Walaupun ekonomi kita tinggi tetapi kita tidak bisa bersosialisasi dengan banyak orang, untuk apa?
Jadi, yang dibutuhkan pertama adalah bersikap adil dan bersosialisasi kepada siapapun.