Selasa, 05 April 2016

PSIKODIAGNOSTIK

Saat ini saya akan membahas tentang psikodiagnostik. Pasti pada bingung kan apa itu psikodiagnostik dan seperti apa sejarah dan macam macam nyaa. Maka dari itu saya akan mengulasnya. Semoga kalian dapat memahami yaa.



Psikodiagnostik berasal dari 2 kata, yaitu psikologi dan diagnostik. Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Jadi, bisa disimpulkan psikodiagnostik ini adalah ilmu tentang mencari tahu masalah perilaku yang muncul.
Psikodiagnostik ini muncul dilatar belakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes yang dinamakan “Test Rorschach”. Test Rorschach adalah suatu tes yang berupa bercak tinta, yang diteteskan pada kertas sehingga memunculkan bentuk gambar yang simetris. Lalu subjek/individu yang di tes diminta untuk mengiterpretasikan gambar tersebut. Beberapa psikolog menggunakan test ini untuk memeriksa kepribadian seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus – kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka. Salah satu contoh tes rorschach seperti gambar di bawah ini.

 


Pengertian psikodiagnostik berdasarkan arti sempit dan luas :
  • Arti sempit: Meruapakan suatu cara untuk menetapkan psikis atau gangguan jiwa agar dapat memberikan pengobatan yang tepat
  • Arti luas: Setiap cara yang digunakan untuk membuat diagnosis psikologis, agar dapat memperlakukan individu dengan lebih tepat.
Sejarah Psikodiagnostik
Istilah diagnostik atau assesment sudah dikenal sejak dahulu meskipun dengan cara-cara awam. Misalnya raja-raja zaman dahulu mempunyai cara untuk menyeleksi tentara, yang dibiarkan berada dalam keadaan haus, dibawa ke suatu telaga, kemudian diobservasi bagaimana caranya mereka minum; yang minum langsung tanpa mengambil air ditangannya itulah yang dianggap paling cocok untuk perang. Cara-cara observasi, melihat data nyata, maupun wawancara terhadap orang untuk melakukan penilaian kesesuaian seseorang untuk suatu tugas merupakan “metode asesmen/ psikodiagnostik”.
Menurut sejarahnya, psikodiagnostik itu lahir dari kebutuhan klinis. Penggunaan istilah psikodiagnostik secara eksplisit mula-mula muncul ketika Herman Rorschach menerbitkan hasil penyelidikan-penyelidikannya dengan metode research dalam lapangan psikiatis dengan judul Psikodiagnostik. Metode Rorsarch ini merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kelainan-kelainan psikis para penderita penyakit jiwa. Sejak saat inilah istilah psikodiagnostik dipopulerkan hingga saat ini.
Minat awal pada tes psikologi terjadi pada abad ke-19 yang ditandai dengan adanya pengklasifikasian antara orang gila (insane) dan orang terbelakang mental (mentally retarded). Esquirol, dokter asal Prancis menyatakan dalam bukunya bahwa orang gila menampilkan gangguan-gangguan emosi yang kadang kala disertai oleh penurunan daya intelektual dari tingkat yang semula normal; sedangkan orang terbelakang mental pada dasarnya ditandai oleh adanya kerusakan intelektual sejak lahir atau semasa kecil.
Francis Galton adalah orang yang bertanggung jawab atas peluncuran gerakan tes. Minat Galton terhadap hereditas manusialah yang menyebabkan Galton mengadakan penelitian-penelitian untuk mengukur ciri-ciri orang dan merancang alat tes-tes sederhana. Selain itu, Galton juga merintis penerapan metode skala-pemeringkatan kuesioner, mengembangkan metode statistik untuk menganalisis data tentang perbedaan individu, dan juga penggunaan teknik asosiasi bebas yang selanjutnya diterapkan tujuan.
Tes psikologi pertama kali digunakan oleh McKeen Cattel pada tahun1890. Pada saat itu ia menggunakan tes mental berdasarkan orientasi fisik semata untuk menguji intelegensi seseorang (Markam, 2005).
Binet dan rekan-rekan sekerjanya juga memainkan peran yang tak kalah pentingnya dalam dunia psikodiagnostik. Terbukti dari waktu yang telah dicurahkan selama bertahun-tahun untuk meneliti tentang cara pengukuran kecerdasan atau intelegensi. Penelitian tersebut menghasilkan skala pertama (1905) dan diberi nama skala Binet-Simon, skala ini mengalami revisi hingga 3 kali. Revisi akhir skala ini dilakukan oleh Goddard (revisi Goddard) dan sangat berpengaruh dalam penerimaan tes intelegensi oleh kalangan profesi medis. Revisi ini digunakan dalam rangka mendiagnosis dan mengklasifikasikan orang-orang yang terbelakang mental. Disisi lain, Stanford-Binet yang dikembangkan oleh L.M Terman dan kolega-koleganya di Stanford University juga merupakan instrumen yang lebih luas dan lebih baik secara psikometris. Dalam tes inilah istilah IQ (Intellegent Quotient) mulai diperkenalkan.  

Tujuan Psikodiagnostik :
-          Untuk mengetahui potensi/ kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu
-          Agar dapat memperlakukan individu sesuai dengan potensinya
-          Untuk menetapkan kelainan-kelainan psikis yang dialami individu, seperti fobia, skizoferenia, paranoid, dll
-          Agar dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kelainan psikologis yang dialami individu tersebut.
-           Untuk mengetahui adanya perbedaan-perbedaan individu.

Sasaran Psikodiagnostik
1. Menempatkan individu sesuai dengan potensi yang dimiliki baik di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
2. Mendorong individu agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Sama seperti contoh di atas. Jika individu sudah diletakkan sesuai potensinya, maka dia akan lebih semangat dalam bekerja dan bisa mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Kegunaan Psikodiagnostik :

  1. Clinical setting : merupakan test yang dilakukan di rumah sakit
  2. Legal setting : merupakan test yang dilakukan di lembaga peradilan
  3. Educational and vocational selection : merupakan test yang dilakukan di sekolah untuk pemilihan jurusan di SMA

 Metode Psikodiagnostik :
  • wawancara
  • observasi
  • test psikologi
  • analisa dokumen/ riwayat hidup

Proses dalam Psikodiagnostik


INFORMAL : Kesan/Impresi, subjektif
FORMAL     : Kegiatan Sistematis dan Terarah dengan kendali yang ketat sehingga data objektif
                                                                                
A. INFORMAL
    Kemungkinan kesalahan yang terjadi
             1. Sumber dari penilai (hearsay, hallo
                 effect, stereotipi, leniency effect, mood,            
                 defence mechanism)
             2. Sumber dari klien/yang dinilai (karakteristik
                 sulit, kecenderungan menampilkan kesan
                 baik, sikap pura-pura, curang)

B. FORMAL
    1. Pendekatan Klinis
                tujuan : dapat gambaran kepribadian untuk terapi
                metode : langsung dan tak langsung
    2. Pendekatan Objektif
                tujuan : dapat gambaran kepribadian lewat metode objektif
                metode : Tes Psikologi

Dasar Pemikiran Tes Psikologi

1. Asumsi
    Ada hubungan antara persepsi dengan kepribadian
2. Bercak tinta
    Ambigous dan unstructured, yaitu persepsi personal, spontan dan tidak dipelajari.
3. Tujuan utama
    Mendeskripsikan kepribadian seseorang secara keseluruhan (Gestalt)
 

Macam-macam Alat Tes Psikologi

       Sebelum saya mendeskripsikan beberapa alat Psikologi, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang jenis-jenis alat Psikologi. Karena dengan menggunakan alat psikologi, bukan hanya kecerdasan intelektual atau IQ yang bisa di ukur tetapi emosional atau EQ juga bisa di ketahui sejauh mana tingkatan nya. Ilmu Psikologi memang mencakup banyak aspek kehidupan seperti psikologi pendidikan, klinis organisasi dan lain-lain, karna dalam psikologi mempelajari tentang bagaimana sebuah proses pikiran dan mental terjadi. Berdasarkan tujuan nya alat psikologi terdiri dari 2 jenis yaitu :
1.      Tes Intelektual.
     Tes yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan seseorang untuk  memecahkan sebuah masalah. Contoh :
-          CFIT (Culture Fair Intelegence Test)
-          TIU (Tes Intelegensi Umum)
-          TKD (Tes Kemampuan Dasar)
-          AA (Army Alpha)
-          ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan)
-          IST (Tes inteligensi)
2.      Tes Kepribadian.
     Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan sesorang dalam hal bereaksi dan berinteraksi dengan individu yang lain. Contoh :
-          EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
-          DAM&BAUM (Draw A Man Tes)
-          KRAEPLIEN atau PAULI
-          RM (The Rothwell Miller)
-          PAPI Kostick
 



Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat yaaaaaa :) 

Rabu, 08 Oktober 2014

START IT !!

START ITmerupakan suatu cara kita untuk memulainya dimana disini kita memulainya bertujuan untuk mencapai keinginan kalian.

Didalam "start it" ini ada yang namanya OBSTACLE CLEARENCE. Yaitu tentang Time Is Not Constraint. Maksudnya adalah waktu itu jangan dijadikan sebuah penghalang,masalah waktu itu tidak bisa dibagi-bagi atau diluangkan. Yang betul itu adalah kalian harus menciptakan waktu tidak membaginya tetapi kalian harus membuatnya. Kalau kalian punya goals maka kalian akan MAKE A TIME, ini merupakan salah satu contoh kalian berkomitmen kalau kalian baru bisa membagiya berarti kalian belum bisa berkomitmen.

Lalu ada BASIC VALUE yaitu tentang INTEGRITY. Apa itu INTEGRITY? Didalam Psikologi integrity yaitu adanya kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kognitif itu merupakan bagaimana kita berpikir. Afektif itu merupakan bagaimana kita merasakan. Sedangkan psikomotorik itu merupakan bagaimana kita menyatukan Head, Heart, and God. Makanya kenapa kalau kita sedang berdoa kita selalu menunduk? Gunanya adalah untuk menyatukan head dengan heart kita, itu merupakan filosofi berdoa. Dimana itu termasuk kedalam integrity yaitu untuk satu kesatuan dan saling melengkapi.

Ada lagi yaitu SOAR, adalah Strength, Opportunity, Action, Result. Ini merupakan proses "start it". Jadi, kalau ingin mencapai keinginan kalian maka kalian harus ingat dulu apa yang menjadi kekuatan dalam diri kalian? Kebanyakan orang hanya melihat dari sisi kesempatannya saja, tidak melihat dari sisi kekuatannya sendiri. Lalu apa yang harus kalian apresiasikan dari sebuah integritas?Jadi, kalian harus membuat table tentang apa yang menjadi kekuatan kalian? apa yang menjadi opportunity kalian? apa aksi kalian? dan apa resultnya? Jadi kalian bisa mengkombinasikan antara kekuatan dengan tantangan yang akan kita hadapi.

Selasa, 30 September 2014

TRACK TO THE TOP

TRACK TO THE TOP adalah cara kita untuk memuji diri kita untuk mencapai "puncak".

Bagaimana cara kita untuk mencapai TRACK TO THE TOP ?

Caranya adalah cara bagaimana kita untuk " MEMULAINYA ". Tantangannya adalah tidak semua orang mampu untuk memulai, bahkan berpikir untuk berubah. Kebanyakan orang adalah ingin mengubah dunia tetapi dia lupa untuk mengubah dirinya sendiri. Seharusnya kalau kita ingin mengubah dunia maka ubah lah diri kita sendiri terlebih dahulu. Jadi, ini yang perlu di ingat dan di perhatikan !! Bahwa kesalahan terdapat pada diri kita sendiri bukan karena orang lain.

Lalu, ini ada kaitannya dengan MOTIVASI. MOTIVASI ini terdiri dari 3 komponen :

  • Intensitas
  • Directive
  • Persistance
Intensitas kaitannya terhadap dengan sesuatu yang ingin kita capai. Jadi, kita harus mempunyai settingan atau goalsnya terhadap sesuatu yang ingin kita capai.
Directive kaitannya adalah setelah kita mempunyai goalsnya untuk apa yang ingin kita capai, kita pasti bisa memotivasi diri kita untuk apa yang kita lakukan bisa selalu terarah.
Persistance kaitannya adalah setelah terarah apa yang ingin kita capai, kita harus menekuninya .


Jika, kalian ingin termotivasi, yang harus dilakukan adalah kalian harus menulis settingannya di selembar kertas. Dan tulisannya itu seperti berupa jadwal. Mengapa demikian? Supaya kita tahu apakah kita benar-benar melakukannya, dan jika itu sudah di lakukan maka berilah tanda (v/ contreng) disamping tulisan tersebut. Kalau kalian sudah melakukan itu maka kalian akan termotivasi dan apa yang kita inginkan akan tercapai.

Sabtu, 20 September 2014

Review ketiga



   Kali ini saya akan me-review kembali materi yang di berikan dosen saya pada Jumat lalu.

 

Yang pertama adalah Dreams. Pasti kalian pernah dong ? Dan sebenarnya kalian tau ga sih apa arti dari Dreams itu sendiri?Dreams adalah sebuah tujuan kita. Jadi, dream ini membangkitkan kepercayaan diri kita dan dengan adanya tujuan kita akan mengarahkan daya upaya untuk mencapainya.

Lalu yang kedua, pasti kalian sering sekali tergantung kepada orang lain. Seharusnya kita ini jangan tergantung kepada orang lain, tetapi ketergantungan lah terhadap orang lain. Beda loh maksud tergantung dengan ketergantungan  itu. Ketergantungan disini maksudnya adalah kita menciptakan  apa yang kita tidak punya dan melakukannya bersama orang lain. Artinya kita memilah mana yang masih bisa dikerjakan sendiri dan jika kita memang sudah buntu atau tidak tau harus bagaimana barulah kita meminta bantuan kepada orang lain.


Punyakah kalian sebuah ' TARGET ' ? Pasti ada dong, entah itu untuk jangka panjang atau pendek. Dan target ini sendiri ada hubungannya dengan sebuah pengambilan keputusan. Keputusan ini tentunya diputuskan atau dipikirkan secara matang-matang, walaupun keputusan ini dipikirkan selama berbulan-bulan itu tidak apa-apa. Karena apabila ini untuk hal yang jangka panjang harus lah dipikirkan secara matang-matang dan harus meyakininya.Untuk memikirkan sebuah keputusan ini harus lah kalian mempunyai tempat favorite. Maksud tempat favorite ini adalah tempat yang membuat kalian nyaman, tempat yang membuat kalian mendapatkan inspirasi, dan tempat yang membuat kalian rileks. Kalau saya sendiri sih tempat favoritenya adalah kamar yang hanya ada saya seorang diri, kenapa? Karena kamar adalah tempat yang menurut saya sangat nyaman, dan jika saya ingin mengambil sebuah keputusan pasti saya akan memikirkannya di kamar dan dalam keadaan yang sepi dan tenang dulu, karena saya tipe orangnya yang tidak bisa berpikir jika dalam keadaan ramai.

Oh iya satu lagi jika kalian ingin mengambil sebuah keputusan, jangan lah saat kondisi kalian sedang tidak stabil, karena pada saat itu pasti kalian sedang banyak sekali pikiran. Maka dari itu kalian harus menemukan tempat favorite kalian dulu supaya bisa merilekskan diri terlebih dahulu.

Dan yang terakhir yang sangat terpenting adalah soal ' MENGELUH '. Rata-rata pasti kalian sering sekali mengeluh kan? Maka dari itu jangan pernah lah kalian mengeluh sekecil apapun, kenapa? Karena setinggi-tingginya, sehebat-hebatnya kalian di mata masyarakat jika sering sekali mengeluh maka kehebatan kalian tersebut akan luntur begitu saja dengan kalian mengeluh. Karena mengeluh ini sama saja dengan malas dan ini merupakan sikap yang sangat negatif.

Jadi, mulailah dari sekarang kalian untuk berubah. Belum ada kata terlambat untuk berubah.

GANBATTE !! 


Sabtu, 13 September 2014

GAYA BELAJAR dan MEMAHAMI PANCASILA




Sudah taukah gaya belajar kalian yang mana? Jika belum tau, maka disini saya akan menjelaskan tentang 3 gaya belajar. Yaitu ada Visual, Auditori, dan Kinestetik. 

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Bagi yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ). Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Seorang visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual :
  • 1.       Tidak mudah terganggu oleh keributan
  • 2.       Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
  • 3.       Lebih suka membaca dari pada dibacakan
  • 4.       Pembaca cepat dan tekun.


2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Orang yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya). Orang  yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang orang  katakan. auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Yang seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

  • Mudah terganggu oleh keributan
  • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
  • Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.


3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Bagi yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Yang seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
  • ·         Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
  • ·         Belajar melalui memanipulasi dan praktek
  • ·         Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
  • ·         Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.






     Kali ini saya akan mambahas tentang " Memahami Pancasila ". Sudah tau dong Pancasila itu apa? Apa sih maksud dari " Memahami Pancasila " dalam dunia Psikologi? Dan disini saya akan membahas proses INPUT-PROSES-OUTPUT yang tercantum dalam sila-sila Pancasila.
      Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan hal yang paling lengkap yang dimiliki Indonesia. 
               Memahami Pancasila dalam dunia Psikologi yaitu tau pola hidup berbagai suku di               Indonesia dan mengetahui karakter mereka masing-masing. 
      
           Input dalam Pancasila taitu terdiri dari sila pertama dan sila kedua yang berbunyi " Ketuhanan yang Maha Esa " dan " Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ". Kenapa demikian? Karena orang yang tidak menyakiti orang lain itu merupakan sikap dari sila pertama dan kedua yaitu punya Tuhan dan mempunyai kasih sayang kepada orang lain.

           Prosesnya adalah sila ketiga dan keempat yang berbunyi " Persatuan Indonesia " dan " Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan Perwakilan ". Maksudnya yaitu adanya TEAMWORK. Apa hubungannya teamwork dengan sila-sila ini? Karena teamwork ini ada kaitannya dengan pemimpin. Pemimpin ini harus yang lahir dari rakyat, karena pemimpin yang dari rakyat itu pasti tau apa yang rakyatnya butuhkan dan apa rakyatnya yang sedang dialami. Jadi, para pemimpin ini harus dilihat dari latar belakangnya yaitu dari HIKMAT, KEBIJAKSANAAN, dan PERMUSYAWARTAN PERWAKILAN.


           Dan yang terakhir Outputnya adalah sila kelima yaitu " Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ". Apa maksudnya? Yaitu dilihat dari " Sosialnya ".
      
     Contohnya adalah " Apakah kemiskinan di Indonesia ini bisa dihilangkan? " Jawabannya adalah " Tidak ". Mengapa? Karena miskin disini bukan dilihat dari segi ekonominya saja, mungkin kalau dilihat dari segi ekonominya kemiskinan di Indonesia ini bisa saja dihilangkan. Tetapi mengapa kemiskinan tidak bisa hilang? Karena maksud dari miskin disini adalah kehidupan sosialnya. Walaupun ekonomi kita tinggi tetapi kita tidak bisa bersosialisasi dengan banyak orang, untuk apa?
     Jadi, yang dibutuhkan pertama adalah bersikap adil dan bersosialisasi kepada siapapun.