APA TES PSIKOLOGIS ITU ?
- Sebuah tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. dalam hal ini, seorang psikolog bekerja dengan cara yang sama seperti seorang ahli biokimia yang melakukan tes darah pasien atau suplai air masyarakat dengan menganalisi satu sampel atau lebih dari situ.
- Apakah istilah "diagnosis" atau istilah "prediksi" digunakan dalam tautan ini juga menggambarkan pembedaan kecil.
- Tes psikologis adalah alat, untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh tes, seseorang perlu tetap memahami ini
-
Tes psikologi kerap juga dikenal dengan istilah assesmen psikologi. Kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbedakat dan hampir sama. Tes psikologi menjadi satu kebutuhan penting dalam pelbagai ruang kehidupan manusia. Tidak semata terkait dengan hal-hal yang bersifat klinis, tes psikologi juga digunakan di ruang kerja. Bagian pengembangan sumber daya manusia (human resources development/HRD) menggunakan serangkaian tes pada masa perekrutan pekerja. Tes psikologi berkala juga terkadang dilakukan untuk mengukur kinerja atau efektivitas kerja.
KEGUNAAN DAN RAGAM TES PSIKOLOGIS
- Fungsi tes psikologis adalah untuk mnegukur perbedaan-perbedaan antara individu-individu atau antara reaksi-reaksi individu yang sama dalam situasi berbagai yang berbeda
- Dalam klinis, tes-tes nya terkait pengujian orang-orang dengan cacat emosional yang parah dan masalah-masalah perilaku lainnya.
- Dalam konseling perorangan secara bertahap meluas dari bimbingan yang berlingkup sempit menyangkut rencana pendidikan dan pekerjaan sampai pada keterlibatan dengan semua aspek kehidupan seseorang.
PRINSIP TES PSIKOLOGI
Shultz
& Schultz (2010) menekankan adanya prinsip yang berlaku pada alat ukur
psikologi untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran.
- Standardisasi alat ukur psikologi
- Objektivitas dalam penilaian
- Adanya norma pengujian
- Reliabilitas
- Validitas
MACAM TES PSIKOLOGI
- TES INTELEGENSI
Merupakan
sebuah konstruksi yang digunakan untuk menggambarkan fungsi kognitif manusia.
Agar kemampuan kognitif satu orang dapat dibedakan dengan kemampuan yang
lainnya, disusunlah nilai dan ukuran yang memadai untuk menggambarkan kemampuan intelegensi tersebut. Tes intelegensi pada prinsipnya tidak menggambarkan situasi aktual dari
kemampuan kognitif atau kecerdasan manusia, tetapi menggambarkan sesuatu yang
dinilai berkaitan atau menjadi komponen kecerdasan manusia. Tes Intelegensi yang biasa digunakan adalah tes Stanford Binet dan Wechsler scales. Tes WAIS adalah alat ukur yang paling banyak digunakan, tes ini digunakan untuk anak yang berusia diatas 16tahun.
Tes Pauli :Tes Pauli
dan Kreplin digunakan untuk mengukur daya tahan seseorang. Selai itu, tes ini
juga menggambarkan beberapa aspek, seperti kemauan, emosi, penyesuaian diri dan
stabilitas individu. Biasanya, tes ini dilakukan di sesi akhir dari serangkaian
tes psikologi yang dilakukan. Tes pauli banyak digunakan dalam seleksi atau
perekrutan tenaga kerja.
Tes ini
dikembangkan oleh Emil Kraplin. Kraplin mulanya mengembangkan alat untuk
mendiagnosa gangguan otak, seperti alzheimer dan dimensia. Bersama dengan
Richard Pauli, Kraplin mengembangkan alat ukur tersebut sehingga bisa digunakan
untuk mengenali kepribadian orang secara umum.
- TES GRAFIS
- Tes WARTEGG : Tes Wartegg
dikembangkan oleh Kruegger dan Sander dari Leipzig. Pengembangan selanjutnya
dilakukan oleh Ehrig Wartegg dan Marian Kinget. Meski dilahirkan oleh Sander
dan Krueger, namun Wartegg melekat pada nama tes ini. Tes warteg betujuan untuk
menggambarkan kepribadian manusia dari sudut pandang beberapa aspek, seperti
imajinasi, emosi, kontrol, dinamisme dan nilai fungsi pada pemahaman atas
realitas. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya dengan
intensitas dan penekanan yang berbeda. Keragaman tersebut memberikan keragaman
dan menegaskan situasi pada satu individu yang mengerjakan.
- Tes DAP / tes menggambar orang : DAP
dikembangkan oleh Florence Goodenough (1926). Dr.Dale B.Harris
mengembangkan lebih lanjut dan menyempurnakan tes tersebut pada tahun 1963. Dr
Harris menamai tes ini dengan sebutan Goodenough-Harris Drawing Test.
Hingga saat ini DAP lebih sering digunakan untuk menyebut nama tes psikologi
ini.
Tes DAP akan
meminta klien untuk menggambar orang. Sebagai tes berbasis grafis,
pengerjaannya tidak akan terkendala dengan kemampuan lainnya, seperti bahasa
dan angka. DAP menggambarkan karakteristik diri melalui ketegasan gambar dan
bentuk-bentuk yang dimunculkan pada gambar tersebut. DAP banyak digunakan
sebaga bagian dari tes seleksi tenaga kerja.
- Tes HTP : adalah
tes psikologi yang pertama kali dikembangkan oleh John Buck pada tahun
1948. Buck meyakini bahwa goresan gambar seseorang (dalam hal ini gambar
rumah, pohon dan orang) dapat mewakili karakter pribadinya.
Pada
tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah
pohon dan seorang manusia. Yang kemudian hasil masing-masing gambar
tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter
kepribadian peserta tes.
Kesimpulannya:
Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon
karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini
termasuk golongan Tes Psikologi grafis. Adapun yang termasuk dalam
kategori Tes Psikologi grafis lainnya adalah Tree Test, Tes DAP
(Menggambar Orang) dan Tes Wartegg.
- TES INVENTORI
- TES MINAT BAKAT
Tes Minat dan Bakat merupakan salah
satu metode dan alat ukur dalam Psikologi yang dapat membantu dalam menyusun
rekomendasi untuk individu memilih jurusan/karir sesuai dengan minat dan
potensinya.
Pengukuran psikologi menjadi salah satu kebutuhan dalam berbagi aspek kehidupan moderen saat ini. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teori dan penelitian telah melahirkan beragam metode dan alat ukur untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu. Dimulai dengan kemajuan pengukuran inteligensi, kepribadian, hingga penggunaannya menjadi ide dasar untuk penerapan diberbagai aspek. Tes inteligensi yang menjadi pelopor tes moderen, ternyata tidak dapat menampung kebutuhan para pengguna. Trend inteligensi yang menjadi penentu masa depan individu, ternyata dibantahkan oleh Spencer (1978) yang mengenalkan konsep kompetensi dalam dunia kerja. Thurstone yang pada akhirnya mengembangkan Primary Mental Ability Test dengan tujuh dimensi berhasil memancing para peneliti lainnya untuk mengembangkan alat ukur lebih beragam lagi.
Pengukuran psikologi menjadi salah satu kebutuhan dalam berbagi aspek kehidupan moderen saat ini. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teori dan penelitian telah melahirkan beragam metode dan alat ukur untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu. Dimulai dengan kemajuan pengukuran inteligensi, kepribadian, hingga penggunaannya menjadi ide dasar untuk penerapan diberbagai aspek. Tes inteligensi yang menjadi pelopor tes moderen, ternyata tidak dapat menampung kebutuhan para pengguna. Trend inteligensi yang menjadi penentu masa depan individu, ternyata dibantahkan oleh Spencer (1978) yang mengenalkan konsep kompetensi dalam dunia kerja. Thurstone yang pada akhirnya mengembangkan Primary Mental Ability Test dengan tujuh dimensi berhasil memancing para peneliti lainnya untuk mengembangkan alat ukur lebih beragam lagi.
- http://ensiklo.com/2015/02/tes-psikologi-pengertian-macam-dan-pemanfaatannya/
- Anastasi, Anne. (1997). Tes Psikologi, Jilid 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar