Selasa, 03 Mei 2016

RANGKUMAN PSIKODIAGNOSTIK

APA TES PSIKOLOGIS ITU ?

  • Sebuah tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. dalam hal ini, seorang psikolog bekerja dengan cara yang sama seperti seorang ahli biokimia yang melakukan tes darah pasien atau suplai air masyarakat dengan menganalisi satu sampel atau lebih dari situ.
  • Apakah istilah "diagnosis" atau istilah "prediksi" digunakan dalam tautan ini juga menggambarkan pembedaan kecil.
  • Tes psikologis adalah alat, untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh tes, seseorang perlu tetap memahami ini
  • Tes psikologi kerap juga dikenal dengan istilah assesmen psikologi. Kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbedakat dan hampir sama. Tes psikologi menjadi satu kebutuhan penting dalam pelbagai ruang kehidupan manusia. Tidak semata terkait dengan hal-hal yang bersifat klinis, tes psikologi juga digunakan di ruang kerja. Bagian pengembangan sumber daya manusia (human resources development/HRD) menggunakan serangkaian tes pada masa perekrutan pekerja. Tes psikologi berkala juga terkadang dilakukan untuk mengukur kinerja atau efektivitas kerja.
     

KEGUNAAN DAN RAGAM TES PSIKOLOGIS
  • Fungsi tes psikologis adalah untuk mnegukur perbedaan-perbedaan antara individu-individu atau antara reaksi-reaksi individu yang sama dalam situasi berbagai yang berbeda
  • Dalam klinis, tes-tes nya terkait pengujian orang-orang dengan cacat emosional yang parah dan masalah-masalah perilaku lainnya. 
  • Dalam konseling perorangan secara bertahap meluas dari bimbingan yang berlingkup sempit menyangkut rencana pendidikan dan pekerjaan sampai pada keterlibatan dengan semua aspek kehidupan seseorang. 
PRINSIP TES PSIKOLOGI 
Shultz & Schultz (2010) menekankan adanya prinsip yang berlaku pada alat ukur psikologi untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran.
  1. Standardisasi alat ukur psikologi 
  2. Objektivitas dalam penilaian
  3. Adanya norma pengujian
  4. Reliabilitas
  5. Validitas
MACAM TES PSIKOLOGI
  • TES INTELEGENSI  
Merupakan sebuah konstruksi yang digunakan untuk menggambarkan fungsi kognitif manusia. Agar kemampuan kognitif satu orang dapat dibedakan dengan kemampuan yang lainnya, disusunlah nilai dan ukuran yang memadai untuk menggambarkan kemampuan intelegensi tersebut. Tes intelegensi pada prinsipnya tidak menggambarkan situasi aktual dari kemampuan kognitif atau kecerdasan manusia, tetapi menggambarkan sesuatu yang dinilai berkaitan atau menjadi komponen kecerdasan manusia. Tes Intelegensi yang biasa digunakan adalah tes Stanford Binet dan Wechsler scales. Tes WAIS adalah alat ukur yang paling banyak digunakan, tes ini digunakan untuk anak yang berusia diatas 16tahun. 
Tes Pauli :Tes Pauli dan Kreplin digunakan untuk mengukur daya tahan seseorang. Selai itu, tes ini juga menggambarkan beberapa aspek, seperti kemauan, emosi, penyesuaian diri dan stabilitas individu. Biasanya, tes ini dilakukan di sesi akhir dari serangkaian tes psikologi yang dilakukan. Tes pauli banyak digunakan dalam seleksi atau perekrutan tenaga kerja.
Tes ini dikembangkan oleh Emil Kraplin. Kraplin mulanya mengembangkan alat untuk mendiagnosa gangguan otak, seperti alzheimer dan dimensia. Bersama dengan Richard Pauli, Kraplin mengembangkan alat ukur tersebut sehingga bisa digunakan untuk mengenali kepribadian orang secara umum.



  • TES GRAFIS
- Tes WARTEGG : Tes Wartegg dikembangkan oleh Kruegger dan Sander dari Leipzig. Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh Ehrig Wartegg dan Marian Kinget. Meski dilahirkan oleh Sander dan Krueger, namun Wartegg melekat pada nama tes ini. Tes warteg betujuan untuk menggambarkan kepribadian manusia dari sudut pandang beberapa aspek, seperti imajinasi, emosi, kontrol, dinamisme dan nilai fungsi pada pemahaman atas realitas. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya dengan intensitas dan penekanan yang berbeda. Keragaman tersebut memberikan keragaman dan menegaskan situasi pada satu individu yang mengerjakan. 

- Tes DAP / tes menggambar orang : DAP dikembangkan oleh Florence Goodenough (1926). Dr.Dale B.Harris mengembangkan lebih lanjut dan menyempurnakan tes tersebut pada tahun 1963. Dr Harris menamai tes ini dengan sebutan Goodenough-Harris Drawing Test. Hingga saat ini DAP lebih sering digunakan untuk menyebut nama tes psikologi ini.
Tes DAP akan meminta klien untuk menggambar orang. Sebagai tes berbasis grafis, pengerjaannya tidak akan terkendala dengan kemampuan lainnya, seperti bahasa dan angka. DAP menggambarkan karakteristik diri melalui ketegasan gambar dan bentuk-bentuk yang dimunculkan pada gambar tersebut. DAP banyak digunakan sebaga bagian dari tes seleksi tenaga kerja.

- Tes HTP : adalah tes psikologi yang pertama kali dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Buck meyakini bahwa goresan gambar seseorang (dalam hal ini gambar rumah, pohon dan orang) dapat mewakili karakter pribadinya.
Pada tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia. Yang kemudian hasil masing-masing gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter kepribadian peserta tes.
Kesimpulannya: Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan Tes Psikologi grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi grafis lainnya adalah Tree Test, Tes DAP (Menggambar Orang) dan Tes Wartegg.
 


 
  • TES INVENTORI
Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.
  • TES MINAT BAKAT
Tes Minat dan Bakat merupakan salah satu metode dan alat ukur dalam Psikologi yang dapat membantu dalam menyusun rekomendasi untuk individu memilih jurusan/karir sesuai dengan minat dan potensinya.
Pengukuran psikologi menjadi salah satu kebutuhan dalam berbagi aspek kehidupan moderen saat ini. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teori dan penelitian telah melahirkan beragam metode dan alat ukur untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu. Dimulai dengan kemajuan pengukuran inteligensi, kepribadian, hingga penggunaannya menjadi ide dasar untuk penerapan diberbagai aspek.
Tes inteligensi yang menjadi pelopor tes moderen, ternyata tidak dapat menampung kebutuhan para pengguna. Trend inteligensi yang menjadi penentu masa depan individu, ternyata dibantahkan oleh Spencer (1978) yang mengenalkan konsep kompetensi dalam dunia kerja. Thurstone yang pada akhirnya mengembangkan Primary Mental Ability Test dengan tujuh dimensi berhasil memancing para peneliti lainnya untuk mengembangkan alat ukur lebih beragam lagi. 

  Referensi : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar