Pentingnya Coaching dan Konseling dalam Meningkatkan
Efetivitas Organisasi
S
|
aat ini banyak para perusahaan yang mengeluhkan
tentang kualitas para karyawannya, dan kebanyakan masih belum paham untuk
mengatasinya seperti apa. Karyawan yang berkualitas dalam arti memiliki
kemampuan, kecakapan dan keterampilan kerja yang baik pada saat ini memang
sangat diperlukan, sejalan dengan semakin kompleksnya beban diorganisasi.
Lemahnya kualitas sumber daya karyawan tentu juga akan mengakibatkan lemahnya
organisasi. Keberadaan karyawan dalam suatu organisasi mempunyai peran yang
sangat strategis untuk melaksanakan tugas dan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan. Adapun jatidiri seorang karyawan yang berguna dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan adalah karyawan yang penuh kesetiaan dan
ketaatan terhadap organisasi, serta bersatu padu, bermental baik, berwibawa,
kuat, berdaya guna, bersih, berkualitas tinggi, serta sadar akang tanggung
jawabnya. Salah satu pendekatan dalam upaya menigkatkan kinerja karyawan adalah
dengan metode bertatap muka antara atasan dengan bawahannya, atau dengan metode
“Coaching dan Konseling”. Metode ini
adalah merupakan jalan keluar dari setiap permasalahan perusahaan yang ada,
agar para karyawan lebih berkembang serta dapat mencapai sasaran kerjanya.
Bagaimana sih peran pentingnya metode ini? Berikut saya akan jelaskan bagaimana
pentingnya metode Coaching dan Konseling ini.
Pengertian
Coaching adalah suatu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan dan kapasitas setiap orang sehingga berhasil mencapai sasaran
kerjanya. Coaching dapat dilakukan kapan saja supervisor merasa perlu, tidak
bergantung pada jadwal tertentu.
Sedangkan, Konseling
adalah teknik untuk meningkatkan efektifitas perilaku dan sikap mental agar
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Konseling ini dapat dilakukan jika setelah
coaching dilakukan tidak membuahkan hasil atau perubahan atau peningkatan
kinerja dari bawahannya. Konseling ini lebih mengarah pada aspek psikologis
dari individu tersebut, sehingga untuk melaksanakan konseling ini seorang
manajer/supervisor perlu dibekali dengan kebutuhan dan ketrampilan untuk
memahami kebutuhan-kebutuhan psikologis tersebut.
Coaching
Adalah proses pengarahan yang dilakukan atasan/senior
untuk melatih dan memberikan orientasi kepada bawahannya tentang realitas
ditempat kerja dan membantu mengatasi hambatan dalam mencapai prestasi kerja
yang optimal. Coaching ini dapat ditarik batasan bahwa manajer sebagai coach
adalah the expert, artinya pusat dari ketermapilan pada skill coaching ada pada
diri manajer. Manajer harus bertindak untuk mendemonstrasikan seluruh skills
dan experience mereka agar dapat diidentifikasi oleh karyawannya.
Manajer menggunakan coaching untuk masalah kinerja
berkaitan keterampilan/kompetensi teknik/pekerjaan. Manajer menggunakan
konseling untuk masalah kinerja berkaitan masalah sikap, mental, kepribadian,
attitude, dll.
Sebagai contoh, coaching ditujukan untuk karyawan
perusahaan otomotif yang “belum tahu tentang mesin-mesin” sehingga ia sering
mengalami kesalahan dalam mengatasi mesin. Jadi, para atasannya harus mengajari
ia yang belum paham.
Konseling
Adalah sekumpulan teknik, keterampilan dan sikap untuk
membantu dalam hal ini karyawan untuk mngelola permasalahan mereka sendiri
dengan menggunakan sumber-sumber daya mereka sendiri. Dapat ditarik batasan
bahwa manajer sebagai konselor bukanlah penyelamat, tetapi fasilitator.
Artinya, pusat dari masalah dan penyelesaiannya ada pada karyawan. Manajer
hanya bertindak merefleksikan diri dalam perasaan dan pikiran karyawan, dan
berbekal pengalaman dan wawasan, setelah itu menantang karyawan untuk
mnyelesaikan masalahnya sendiri.
Konseling difokuskan pada segala masalah menyangkut
pekerjaan serta permasalahan pribadi atau keluarga yang apabila mengganggu
performa kerja.
Sebagai contoh, konseling ditujukan untuk karyawan
perusahaan otomotif yang “sudah tahu tentang mesin-mesin namun ia kepikiran
tentang istrinya yang akan dioperasi” sehingga performa kerjanya pun jadi
menurun.
Tujuan dan Manfaat
Memberikan penjelasan tentang cara-cara membina karyawan
sebagai upaya mengembangkan keterampilannya.
Memberikan penjelasan bahwa bimbingan dapat membantu
karyawan mengatasi hambatan dalam berprestasi
Memberikan penjelasan kriteria membina atau membimbing
Memberikan pedoman dalam memberi umpan balik yang efektif
Membantu merencanakan implementasi dengan
mempretimbangkan prinsip-prinsip membina dan membimbing yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar