Minggu, 29 Mei 2016

PSIKODIAGNOSTIK : WAWANCARA dan OBSERVASI

Wawancara
 adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak, setidaknya satu dari mereka memiliki tujuan yang telah di tetapkan dan serius, yang melibatkan bertanya dan menjawab pertanyaan.

 Elemen dalam Wawancara
  1. Interaktif : Wawancara melibatkan pertukaran dan pembagian; peranannya dapat  berganti setiap saat; setiap sesi wawancara selalu beresiko; dibutukan dua pihak
  2. Proses : wawancara merupakan sesuatu yang kompleks, proses yang selalu berubah-ubah; wawancara tidak terjadi di ruang hampa
  3. Pihak : sebuah proses dyadic melibatkan dua pihak
  4. Tujuan : semua wawancara harus memiliki struktur tingkatan; sebuah wawancara merupakan  sebuah perbincangan dan berkembang lebih dari itu
  5. Pertanyaan

Bentuk-bentuk Wawancara  
  • Wawancara Terstruktur : terkesan seperti interogasi karena sangat kaku dan pertukaran informasi antara peneliti dengan subjek yang diteliti sangat minim.
    • ciri-cirinya : daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah dipersiapkan, kecepatan wawancara terkebdail, tidak ada fleksibilitas, mengikuti pedoman
  • Wawancara Semi-Terstruktur : wawancara ini tepat jika dilakukan pada penelitian kualitatif.
    • Ciri-cirinya : pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel tapi dikontrol, ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur,urutan,dan penggunaan kata.
  • Wawancara Tidak Terstruktur : hampir mirip dengan bentuk wawancara semi terstruktur.
    • Ciri-cirinya : pertanyaan sangat terbuka jawaban lebih luas dan bervariasi, kecepatan wawancara sulit diprediksi, sangat fleksibel, pedoman wawancara sangat longgar
  • Wawancara Tradisional
    • Wawancara memberi informasi : tujuannya untuk saling bertukar informasi secara akurat dan efektif
    • Wawancara mengumpulkan informasi : tujuannya untuk mengumpulkan keakuratan, kedalaman, dan informasi berguna melalui variasi teknik pertanyaan.
    • Wawancara seleksi : tujuannya untuk mengambil tempat antara perekrut yang sedang menyeleksi pelamar potensial untuk posisi dalam organisasi dan pelamar yang berusaha mendapatkan posisi tersbut.
    • Meninjau perilaku responden : tujuannya untuk membantu pihak yang diwawancarai untuk mencapai wawasan dalam sebuah masalah dan kemungkinan dalam menghadapi sebuah masalah.
    • Meninjau perilaku pewawancara : penekanannya pada perilaku wawancara, kinerja, atau sikap, pelaku pewawancara sangat penting dalam hubungan konsumen dengan pekerja bagian pelanggan.
    •  Persuasif : terjadi setiap kali salah satu pihak berupaya mengubah atau memperkuat pimikiran, perasaan, atau bertindak dari pihak lain.
  • Wawancara Non-Tradisioanal
    • Wawancara yang terfokus pada kelompok
    • Wawancara telepon
    • Wawancara Konferensi video
    • Wawancara e-mail
    • Wawancara virtual

Melakukan Wawancara 
  • Pembukaan
    • komentar awal dan reaksi
    • hubungan dan orientasi
  • Berani mengungkapkan diri : pengungkapan kepercayaan, sikap, perhatian dan perasaan menentukan kesuksesan wawancara konsultasi
  • Mendengarkan : adalah keahlian yang sangat penting untuk dikuasai, untuk menjadi empati dan akan meyakinkan, kelembutan, mengekspresikan kehangatan dan coba menempatkan diri dalam situasi responden dan dunianya
  • Observasi : amati cara responden duduk, bergerak, gelisah dan memelihara kontak mata
  •  Pertanyaan : peran penting dalam wawancara konsultasi, tetapi mengajukan banyak pertanyaan adalah kesalahan utama
  • Merespon 
  • Menutup Wawancara : responden harus dapat berkomentar ketika terjadi penutupan
  • Mengevaluasi Wawancara : berpikir teliti dan kritis tentang wawancara konsultasi yang di ikuti


Observasi
adalah proses memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Tujuannya untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dari kejadian yang diamati tersebut.

Metode dalam Observasi 
  1. Anecdotal Record - merupakan salah satu metode dimana peneliti melakukan observasi dengan hanya membawa kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas dan unik dari seseorang.
  2. Behavioral Checklist - merupakan suatu metode yang mampu memberikan keterangan mengenai tanda 'checklist ' jika perilaku yang diobservasi muncul.
  3. Participation Charts - merupakan suatu metode dengan merekam atau mencatat perilaku yang muncul atau tidak muncul dari subyek yang diobservasi secara simultan dalam suatu kegiatan tertentu.
  4. Behavior Tallying and Charting - merupakan suatu metoden dengan menguantivikasikan perilaku yang muncul dalam suatu rentang waktu yang ditentukan.
  5. Rating Scale - merupakan suatu metode dengan mencatat perilaku sasaran yang dimunculkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas dari perilaku yang diteliti.

Kelemahan dan Kelebihan Observasi 
  • Kelebihan
    • dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan oleh subyek hingga pada hal-hal yang mendetail, pekerjaan-pekerjaan rumit yang terkadang sulit untuk diterangkan
    • dapat menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail, misalnya tata letak ruangan, peralatan, penerangan, gangguan, dll
    • dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mnyelesaikan suatu unit pekerjaan tertentu.
  • Kelemahan
    • adanya bias peneliti seperti peneliti terlalu baik atau terlalu "pelit" dalam memberikan penilaian terhadap perilaku yang muncul
    • perilaku yang dimunculkan pada saat dilakukan observasi terkadang tidak mempresentasikan perilaku dan kondisi yang sebenarnya
    • orientasi peneliti misalnya ketika seseorang yang di observasi berpakaian rapih dan berperilaku span sehingga jika peneliti menjunjung tinggi kerapian dan kesopanan, kecenderungan untuk memberikan penilaian yang netral akan terganggu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar